I imagine kalau saya menikah nanti saya tidak akan seperti keluarga (yang ngakunya) modern yang menghabiskan akhir pekan pergi ke mall atau tempat wisata lainnya yang ditawarkan para pedagang-pedagang itu. Saya akan menghabiskan most of our family's weekends di halaman belakang rumah kami yang ditumbuhi sebuah pohon rindang. Kami akan melakukan banyak hal di sana; menyiram tanaman bumbu-bumbu dapur, bunga-bunga dan tanaman menjalar di pagi dan sore hari lalu memberi makan ikan-ikan di kolam. Membuat tanaman aquaponic mungkin bisa menjadi hal yang menyenangkan. Memanfaatkan kotoran ikan menjadi pupuk tanaman, sebaliknya tanaman secara mutualisme memfilter air kolam. Saya akan mengajarkan anak kami menyiram tanaman dan memetik buah-buahan. Dan pada malam harinya keluarga kecilku akan ngaliwet di lahan kosong sambil memanggang sosis dan marshmallow.
Di minggu-minggu selanjutnya mungkin kami tidak sedang mood menghabiskan waktu di luar. Kami akan menghabiskan waktu di dalam rumah mungil kami. Sedang sang suami bermain dengan alat musiknya, saya akan menggambar atau mewarnai, dan anak kami sesekali bermain musik dengan bapaknya dan sesekali mengikutiku mewarnai. Dan kejutan yang menyenangkan adalah ketika kami, orang tuanya, sedang lengah untuk mengawasi si kecil, tanpa sadar cat tembok rumah kami telah berganti warna dengan warna-warna cerah krayon.
Memasak mungkin bisa menjadi hal yang menyenangkan. Dengan alat-alat masak yang kukumpulkan sejak masa kuliah dulu, dapur kami akan penuh canda tawa mengiringi penghuninya yang mempersiapkan hidangan pengisi perut.
Oh ya, kupikir kegiatan ini juga menyenangkan. Mertuaku dan orang tuaku berkumpul di rumah kami. Kami akan nonton televisi di ruang tengah sambil tidur-tiduran di karpet. Kami akan membicarakan hal-hal yang menyenangkan sampai kami lupa bahwa hari telah larut.
Dan sejuta kegiatan lainnya.
Menurutku menyenangkan.